I.
TUJUAN
Membuat
asam asetil salisilat dari asam salisilat dan anhidrida asam asetat melalui
reaksi esterifikasi
II.
DASAR
TEORI
Aspirin adalah ester
dari asam asetat dan asam salisilat (yang berperan adalah gugus alkohol). Meskipun
suatu ester asam asetat dapat dibuat dengan interaksi langsung asam asetat
dengan alkohol atau fenol, para ahli kimia biasanya menggunakan turunan asam
asetat yaitu anhidrida asetat sebagai zat pengasetilasi. Reaksi pembentukan
ester dengan menggunakan asam asetat. Biasanya digunakan asam sulfat sebagai
katalis
Aspirin adalah zat
sintetik pertama di dunia dan istilah lainnya adalah Asam Salisilat (ASA). Obat
ini sering digunakan sebagai analgesik untuk menghilangkan atau meringankan
rasa nyeri, sebagai antipiretik untuk mengurangi demam, serta sebagai
anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan.
Aspirin dibuat dengan
mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asam asetat menggunakan katalis
H2SO4 pekat sebagai zat penghidrasi. Asam salisilat adalah asam bifungsional
yang mengandung dua gugus –OH dan –COOH. Karenanya asam salisilat ini dapat
mengalami dua jenis reaksi yang berbeda. Dengan anhidrida asam asetat akan
menghasilkan aspirin, sedangkan dengan metanol ekses akan menghasilkan metil
salisilat.
III.
ALAT
dan BAHAN
A. Alat
:
-
Gelas beaker - Gelas ukur
-
Pipet tetes - Cawan Kristal
-
Thermometer - Corong
-
Penanggas air - Batang pengaduk
-
Erlenmeyer - Spatula
B. Bahan
:
-
Asam salisilat - Aquades
-
Asam sulfat pekat - NaCl
-
Asam asetat - Etanol
-
Kertas saring
IV.
CARA
KERJA
A.
Pembuatan
Aspirin
1. Dimasukkan
2,5 gr asam salisilat dan 5 mL asam asetat (p= 1,05 gr/mL) kedalam gelas beaker
kemudian ditambahkan 3 tetes asam sulfat pekat sambil digoyangkan
2. Dipanaskan
diata penanggas air bersuhu 60°C selama 15 menit sambil diaduk
3. Dibiarkan
mendingin kemudian ditambahkan 37,5 mL aquades
4. Endapan
disaring dan sisanya dicuci menggunakan etanol kemudian disaring kembali
5. Endapan
dikeringkan kemudian ditimbang
B.
Rekristalisasi Aspirin (Pemurnian
Aspirin)
1. Larutkan aspirin dalam 7 ml alkohol
hangat.
2. Tuangkan kedalam larutan aspirin-alkohol
40 ml aquadest hangat
3. Panaskan sampai larut (dalam
penangas air) bila terjadi endapan, saring larutan dalam keadaan panas dengan
cepat.
4. Dinginkan larutan jernih dengan
menggunakan batu es selama 1 jam.
5. Amati larutan tersebut sampai
kristal yang terbentuk cukup banyak.
6. Saring larutan dan endapan
menggunakan kertas saring dengan corong Buchner,
sebelumnya timbang dulu kertas saring yang digunakan (penyaringan vakum)
7. Keringkan pada suhu kamar.
8. Timbang berat aspirin yang terbentuk
bila telah kering.
9. Hitung rendemennya.
V.
HASIL
PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
PENGAMATAN
No.
|
Bahan
|
Berat (gram)
|
1.
|
Kertas Saring
|
0,84
|
2.
|
Kertas Saring
+ Aspirin
|
2,90
|
PERHITUNGAN
As.salisilat + asam asetat → aspirin + air
Mr :138 gr/mol Mr
: 60,05
gr/mol Mr : 180 gr/mol
Mol
asam salisilat = 2,5 gr : 138 gr/mol = 0,0181
mol
Massa
asam asetat = 5ml x 1,05 gr/ml = 5,05 gr
Mol
asam asetat = 5,05 gr : 60,05 gr/mol = 0,084 mol
Berat
aspirin secara teori = 0,0181 mol x 180 gr/mol = 3,26 gr
Berat
aspirin praktikum = 2,06 gr
Rendemen
= berat aspirin praktikum : berat aspirin teori = 2,06 : 3,26 = 0,6319 x 100% = 63,19%
VI.
PEMBAHASAN
Pembuatan aspirin
biasanya disebut dengan reaksi Asetilasi. Reaksi Asetilasi dapat terjadi cepat
dengan bantuan katalis berupa Asam Sulfat pekat. Selain ditambah katalis,
reaksi ini juga dilakukan pada air yang dipanaskan agar mempercepat tercapainya
energi aktifasi. Sedangkan pendinginan dimaksudkan untuk membentuk kristal,
karena ketika suhu dingin, molekul-molekul aspirin dalam larutan akan bergerak
melambat dan pada akhirnya terkumpul membentuk endapan.
Pembuatan aspirin ini
dilakukan dengan 2 tahap, yaitu : pembentukan aspirin dan rekristalisasi aspirin (pemurnian aspirin).
Pada proses pembentukan
aspirin, pertama-tama dicampurkan 2,5 gram asam salisilat, 5 ml asam asetat,
dan 3 tetes asam sulfat pekat didalam labu didih dasar bulat. Setelah itu, labu
digoyang-goyangkan di dalam lemari asam agar zat tercampur sempurna dan
menghasilkan campuran berwarna bening. Gelas beaker dipanaskan diatas penangas
air pada temperatur 50-60 oC sambil diaduk selama 15 menit kemudian Campuran
dibiarkan dingin pada suhu kamar tetapi tetap aduk sekali-sekali. Kemudian,
campuran ditambah dengan 40 ml aquadest dan diaduk sempurna yang membentuk 2
lapisan pada campuran. Campuran didinginkan menggunakan batu es dan menghasilkan
endapan berwarna putih. Selanjutnya, saring endapan dengan kertas saring, maka
akan didapat aspirin.
Pada proses
rekristalisasi aspirin (pemurnian aspirin), pertama-tama aspirin yang didapat
ditambah dengan 7 ml alkohol hangat yang menghasilkan larutan berwarna bening.
Larutan tersebut ditambah dengan 40 ml aquadest hangat dan menghasilkan larutan
berwarna putih keruh. Larutan dipanaskan sampai larut, dan bila terjadi endapan
saring larutan dalam keadaan panas dengan cepat. Dinginkan larutan jernih
menggunakan batu es hingga kristal yang terbentuk cukup banyak. Saring larutan
dan endapan menggunakan kertas saring dengan corong bucher, tetapi sebelumnya timbang dulu kertas saring yang
digunakan. Setelah itu, keringkan pada suhu kamar dan timbang berat aspirin
yang terbentuk bila telah kering dan hitung rendemennya.
Berat aspirin yang didapat
secara praktikum sebesar 2.06 gram dan berat aspirin secara teori sebesar 3.26
gram. Rendemen yang didapat sebesar 63.19 %. Dengan hasil rendemen yang kecil
ini dipastikan bahwa aspirin ini tidak murni terdapat kesalahan dalam praktikum
baik didalam prosesnya, tekniknya dan bahannya pembuatnya.
VII.
KESIMPULAN
1. Berat
aspirin praktikum sebesar 2,06 gr
2. Berat
aspirin teori sebesar 3,26 gr
3. Rendemen
aspirin sebesar 63,19%
4. Aspirin
yang dibuat tidak murni
VIII.
DAFTAR
PUSTAKA
Fessenden, Fessenden. 1986. Kimia
Organik Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Nurbayti,
S. dkk. Petunjuk Praktikum Kimia
Organik 1. Ciputat : PLT UIN Jakarta
Riawan, S. 2009. Kimia Organik.
Tangerang : Bina Rupa Aksara.
www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar