Halaman

Rabu, 30 Oktober 2013



Pemurnian Alkohol Dengan Prinsip Destilasi

Senin, 23 September 2013
TUJUAN
-          Mampu menghasilkan alkohol dengan konsentrasi lebih tinggi melalui prinsip destilasi
-          Uji peralatan distilasi yang telah dirangkai untuk pemisahan dan pemurnian Alkohol

DASAR TEORI
A. Senyawa Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya metil alkohol dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:
     H           H H
     |           | |
   H-C-O-H     H-C-C-O-H
     |           | |
     H           H H
   metanol      etanol
Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
B. Destilasi
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Gambar 15.7).
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin (perhatikan Gambar 15.7), proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.

ALAT DAN BAHAN
Alat : Satu set peralatan destilasi yang telah dirangkai sendiri, penganggas air, beaker glass, termometer, dan statif
Bahan : Alkohol 10 %, es batu, dan air

PROSEDUR KERJA
Disiapkan peralatan destilasi (pastikan tidak ada celah).
Diisi beaker glass dengan aquades hingga penuh setengahnya.
Dimasukkan Alkohol 10% ke dalam wadah botol, diletakkan botol ke dalam beaker glass yang telah diisi air, panaskan.
Diukur suhu dengan menggunakan termometer.
Dimasukkan es batu pada  kondensor.
Ditunggu hingga alkohol menetes.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Jumlah sampel : 70 ml
Hasil Destilat : 1 ml
Pada praktikum kali ini, dilakukan pemurnian alkohol 10% dengan menggunakan prinsip destilasi dengan tujuan untuk menghasilkan alkohol dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Prinsipnya adalah memisahkan cairan alkohol dengan air berdasarkan perbedaan titik didih. Alat yang digunakan adalah alat destilasi sederhana yang telah dirangkai. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dihasilkan destilat sebanyak 1 ml.
Untuk penentuan kadar alkohol hasil destilasi tidak diketahui karena hasil destilat yang diperoleh hanya 1 ml, sehingga tidak dapat diketahui densitas larutannya. Sehingga destilat diuji secara kualitatif untuk mengetahui ada tidaknya alkohol  didalam cairan hasil destilasi tersebut.  Pengujian dilakukan dengan cara menggunakan selembar tisu yang kemudian dibasahi dengan cairan destilat yang didapat dari hasil destilasi, setelah itu dinyalakan dengan api di tempat yang gelap. Apabila cairan tersebut positif mengandung alkohol maka akan terlihat nyala api berwarna putih pada tisu dalam tempat yang gelap. Berdasarkan hasil penelitian tidak timbul nyala putih api yang dimaksud sehingga cairan yang dihasilkan dianggap tidak mengandung alkohol. Hal ini disebabkan oleh alat destilasi sederhana yang dibuat kurang memenuhi persyaratan. Uap dari alkohol kembali menetes pada botol tempat dididihkannya alkohol 10%, sehingga uap yang mengalir dan menetes pada botol penampung tidak maksimal. Proses destilasi ditunjukkan pada gambar 1 dan 2.

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa air hasil  pemurnian alkohol dengan prinsip destilasi sebanyak  70 ml, dengan hasil destilasi 1 ml dan kadar alkohol 0%.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
Gambar 1. Alat destilastilasi sederhana (tampak samping)




Gambar 2. Alat destilastilasi sederhana (tampak depan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar