Halaman

Senin, 14 Oktober 2013

Pemurnian bioethanol dari buah pepaya menggunakan destilasi



I.                   TUJUAN
-          Dapat memurnikan bioethanol dari buah pepaya dengan cara destilasi

II.                DASAR TEORI
Bioetanol adalah etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen  gula, pati, maupun selulosa. Bioetanol biasanya dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman keras, untuk keperluan medis, sebagai zat pelarut, dan yang sedang popular saat ini adalah pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif. Penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar dicampur dengan bensin yang biasa disebut gasohol.

Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang memiliki habitat asli di hutan tropis, namun tanaman ini dapat tumbuh subur baik di dataran rendah maupun tinggi. Buah pepaya berbuah tanpa mengenal musim sehingga mudah dijumpai sepanjang tahun. Buah pepaya matang memiliki kandungan glukosa yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bioetanol.

Selain itu buah pepaya yang sudah tidak layak untuk jual dapat dimanfaatkan untuk bahan bioetanol. Dimana pepaya sangat berpotensi besar karena kadar glukosa yang dimiliki pepaya matang sekitar 10%. Dan kadar ini cukup tinggi untuk dibuat etanol. Tahapannya dibagi 3 : fermentasi, destilasi dan penentuan kadar etanol. 3 tahap ini harus dilakukan secara berturut-turut. Fermentasi dilakukan dengan menggunakan ragi roti dengan penambahan pupuk untuk makanan bakteri tersebut dengan perbandingan 5 % dari bahan.

Pembuatan bioetanol dengan bahan dasar buah pepaya ini melalui dua tahapan proses yaitu proses fermentasi dan distilasi. Proses fermentasi mengubah glukosa menjadi etanol dengan bantuan bakteri Saccharomyces cereviceae yang terkandung pada ragi roti. Proses distilasi merupakan proses pemurnian untuk meningkatkan kadar etanol yang dihasilkan pada proses fermentasi. Reaktor bioetanol terdiri dari rangkaian tangki fermentasi dan rangkaian alat distilasi yang meliputi tangki distilator atau tangki pemanasan dan kondensor. 

Tabel dibawah ini merupakan table yang dikeluarkan farmakope Indonesia untuk kadar etanol dalam suatu larutan berdasarkan densitasnya.




III.             ALAT dan BAHAN
A.    Alat
Alat yang digunakan adalah necara analitik, gelas ukur dan satu set alat destilasi
B.     Bahan
Bahan yang digunakan adalah pepaya yang sudah difermentasi dan es batu

IV.             CARA KERJA
A.  Destilasi
1.   Diperas hasil fermentasi
2.   Didestilasi dengan menggunakan destilator yang sidah disiapkan.
3.      Ditunggu hingga keluar cairan etanolnya.
4.   Setelah selesai diukur volume yang didapatkan.
B.      Uji kadar etanol 
1.   Ditimbang piknometer kosong  
2.   Diambil destilat
3.   Destilat dimasukkan dalam Piknometer
4.   Ditimbang Piknometer yang berisi destilat

V.                HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
A.    Data Percobaan
Hasil Fermentasi yang sudah diperas
180 ml
Hasil mL fermentasi yang didestilasi
175 ml
Hasil Destilasi atau destilat
15 ml
Berat piknometer kosong
21,35 gram
Berat piknometer kosong + Destilat
36.3 gram

B.     Perhitungan
1.      Massa Destilat       =          36.3 gram – 21.35 gram          =          14.95 gram

2.      Massa jenis ethanol = massa destilat / volume destilat = 14.95 / 15 = 0.9966 gr/ml

VI.             PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini dilakukan pemurnian bioethanol hasil fermentasi buah pepaya, dari data percobaan dan perhitungan didapatkan hasil destilati sebanyak 15 mL, setelah dilakukan perhitungan destilat, didapatkan massa jenis destilat 0.9966 gr/mL, hasil ini memastikan bahwa destilat tidak menghasilkan etanol melainkan hanya air yang menetes keluar, dikarenakan massa jenis destilat sangat mendekati massa jenis air (1 gr/mL) sedangkan etanol hanya (0,789 gr/mL). Hal ini didukung dengan fakta ketika dilakukan pengujian pembakaran api menggunakan tissue yang dicelupkan kedalam destilat dan diuji dengan pembakaran, tidak menghasilkan api yang menyala.

VII.          KESIMPULAN
-          Proses pemurnian telah sesuai prosedur
-          Tidak ada ethanol dalam fermentasi pepaya

VIII.       DAFTAR PUSTAKA
-          Atnas, P.W. 1999. Kimia Fisik, jilid 1. Jakarta : Erlangga
-          Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik, jilid 2. Jakarta : Erlangga
-          www.scribd.com
-          www.wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar