Hari, Tanggal : Senin, 7 Oktober 2013
I.
TUJUAN
Membuat bioetanol dari buah
pepaya.
II.
DASAR TEORI
Bioetanol adalah etanol yang dibuat dari
biomassa yang mengandung komponen gula, pati, maupun selulosa. Bioetanol
biasanya dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman keras, untuk
keperluan medis, sebagai zat pelarut, dan yang sedang popular saat ini adalah
pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan
tanaman yang memiliki habitat asli di hutan tropis, namun tanaman ini dapat
tumbuh subur baik di dataran rendah maupun tinggi. Buah pepaya berbuah tanpa
mengenal musim sehingga mudah dijumpai sepanjang tahun. Buah pepaya matang
memiliki kandungan glukosa yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
bahan dasar pembuatan bioetanol.
Bila kita dapat memanfaatkan bahan baku
dari buah papaya yang belum banyak yang memanfaatkan tentunya kita mampu
meningkatkan effisiensi dan proses produksi dari pembuatan Bioetanol serta
mengoptimalkan pemanfaatan buah papaya.
Pembuatan bioetanol dengan bahan dasar
buah pepaya ini melalui dua tahapan proses yaitu proses fermentasi dan
distilasi. Proses fermentasi mengubah glukosa menjadi etanol dengan bantuan
bakteri Saccharomyces cereviceae yang terkandung pada ragi roti. Proses
distilasi merupakan proses pemurnian untuk meningkatkan kadar etanol yang dihasilkan
pada proses fermentasi. Reaktor bioetanol terdiri dari rangkaian tangki
fermentasi dan rangkaian alat distilasi yang meliputi tangki distilator atau
tangki pemanasan dan kondensor.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat : -Cawan porselin
-Spatula
-Neraca analitik
-Penangas
-Gelas beaker
-Pemotong(pisau)
-Gelas ukur
-Blender
-Penyaring/saringan
Bahan : -Buah pepaya
-Ragi roti 12,5 gram
-Urea 5 gram
IV.
CARA KERJA
1. Pepaya dikupas lalu direbus sampai buah pepaya lembut
2. Buah pepaya yang telah
direbus diblender sampai halus, dicatat berapa volume yang didapatkan.
3. Lalu ditambahkan
dengan ragi roti 5% dari volume pepaya.
4. Ditambahkan pupuk Urea
2% dari volume pepaya.
5. Diaduk sampai rata.
Setelah itu ditutup rapi agar tidak ada oksigen yang masuk.
6. Ditunggu hingga 48 jam
sampai tidak ada buih yang menyertai fermentasi.
7. Setelah itu hasil
fermentasi diperas, diambil cairannya saja.
V.
HASIL PENGAMATAN
Sari yang
didapatkan pada saat fermentasi adalah 250 ml dan setelah fermantasi adalah 180
ml.
VI.
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, dilakukan
pembuatan bioetanol dari bahan dasar buah-buahan. Bahan dasar yang dipakai
adalah buah pepaya. Cara yang digunakan untuk memfermentasikan buah pepaya ini
tidak sulit, karena prosedurnya pun sama dengan cara memfermentasikan tape
ketan hanya saja dengan bahan yang berbeda. Pertama-tama buah direbus terlebih
dahulu agar bakteri-bakteri yang terdapat dalam buah hilang dan juga agar
memudahkan pada saat menghaluskan buah pepaya karena sudah lembut pada saat
direbus. Lama waktu penyimpanan fermentasi dari limbah pepaya sekitar 3-4 hari.
Sari yang didapatkan pada saat
fermentasi adalah 250 ml dan setelah fermantasi adalah 180 ml. Pengurangan ini
terjadi karena pada saat fermentasi alkohol yang ada didalam pepaya menguap
atau teroksidasi. Selain itu karena setelah hasil penyaringan fermentasi
terlalu lama disimpan membuat bau yang tidak mengenakan. Bau ini disebabkan
adanya bakteri yang berkembang didalam hasil fermentasi, mungkin disebabkan
karena pada saat merebus buah pepaya tidak terlalu lama sehingga masih ada
bakteri-bakteri yang masih hidup yang akan berkembang biak pada saat proses
fermentasi.
VII. KESIMPULAN
Hasil fermentasi buah pepaya selama 3 hari
adalah 180 ml dari 250 ml buah pepaya.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada tanggal 14 Oktober 2013 pukul
17:00
Diakses pada tanggal 14 Oktober 2013 pukul
17:10
Diakses pada tanggal 14 Oktober 2013 pukul
17:21
Buah pepaya diblender
Tidak ada komentar:
Posting Komentar