Halaman

Selasa, 15 Oktober 2013

Pemurnian bioethanol dari ketan menggunakan destilasi





I.                   TUJUAN
-          Dapat memurnikan bioethanol dari ketan menggunakan destilasi

II.                DASAR TEORI
Etanol disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja, adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Sedangkan bioetanol adalah etanol (alkohol yang paling dikenal masyarakat) yang dibuat dengan fermentasi yang membutuhkan faktor biologis untuk prosesnya.


Tabel diatas merupakan table yang dikeluarkan farmakope Indonesia untuk kadar etanol dalam suatu larutan berdasarkan densitasnya.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa – senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing – masing.

III.             ALAT dan BAHAN
A.    ALAT
Alat yang digunakan berupa satu set alat destilasi, gelas beaker, piknometer dan pipet tetes
B.     BAHAN
Bahan yang digunakan adalah aquades, alumunium foil dan air fermentasi ketan hitam

IV.             CARA KERJA
A.  Destilasi
1.   Diperas hasil fermentasi
2.   Didestilasi dengan menggunakan destilator yang sidah disiapkan.
3.      Ditunggu hingga keluar cairan etanolnya.
4.   Setelah selesai diukur volume yang didapatkan.

B.  Uji kadar etanol
1.   Ditimbang piknometer kosong
2.   Diambil destilat
3.   Destilat dimasukkan dalam piknometer
4.   Ditimbang piknometer yang berisi destilat

V.                HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
A.    Data Percobaan
Hasil fermentasi yang sudah diperas
250 ml
Hasil mL fermentasi yang didestilasi
250 ml
Hasil destilasi atau destilat
36 ml
Destilat yang digunakan
25 mL
Berat piknometer kosong
20,57 gram
Berat piknometer kosong + Destilat
42,57 gram

B.     Perhitungan
1.      Massa Destilat          =          42,57 gram – 20,57 gram        =          22 gram

2.      Massa jenis ethanol = massa destilat / volume destilat = 22 / 25 = 0.88 gr/ml

VI.             PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini dilakukan pemurnian bioethanol hasil fermentasi ketan hitam, dari data percobaan dan perhitungan didapatkan hasil destilat sebanyak 36 mL, namun yang digunakan untuk perhitungan hanya 25 ml dan ditaruh dalam piknometer.
Setelah dilakukan perhitungan destilat, didapatkan massa jenis destilat 0,88 gr/mL, hasil ini memastikan bahwa destilat mengandung etanol 70% (lihat table farmakope pada dasar teori) dan memastikan bahwa proses destilasi air fermentasi ketan hitam dapat memurnikan hingga 70%.

VII.          KESIMPULAN
-          Proses destilasi dari air fermentasi ketan hitam dapat dimurnikan hingga 70%.

VIII.       DAFTAR PUSTAKA
-          Atnas, P.W. 1999. Kimia Fisik, jilid 1. Jakarta : Erlangga
-          Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik, jilid 2. Jakarta : Erlangga
-          www.scribd.com
-          www.wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar