I.
TUJUAN
-
Dapat memurnikan bioethanol dari ketan
menggunakan destilasi
II.
DASAR
TEORI
Etanol
disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja, adalah alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini disebabkan karena memang etanol
yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau
grup alkohol lainnya. Sedangkan bioetanol adalah etanol (alkohol yang paling
dikenal masyarakat) yang dibuat dengan fermentasi yang membutuhkan faktor
biologis untuk prosesnya.
Tabel diatas merupakan
table yang dikeluarkan farmakope Indonesia untuk kadar etanol dalam suatu
larutan berdasarkan densitasnya.
Distilasi atau penyulingan
adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan
kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam
bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada
suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model
ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Destilasi
sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan
dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu
campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa
murninya. Senyawa – senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat
mencapai titik didih masing – masing.
III.
ALAT dan BAHAN
A.
ALAT
Alat yang digunakan berupa satu set alat
destilasi, gelas beaker, piknometer dan pipet tetes
B.
BAHAN
Bahan yang digunakan adalah aquades,
alumunium foil dan air fermentasi ketan hitam
IV.
CARA KERJA
A. Destilasi
1. Diperas hasil fermentasi
2. Didestilasi dengan menggunakan destilator
yang sidah disiapkan.
3.
Ditunggu hingga keluar cairan etanolnya.
4. Setelah selesai diukur volume yang
didapatkan.
B. Uji kadar etanol
1. Ditimbang piknometer kosong
2. Diambil destilat
3. Destilat dimasukkan dalam piknometer
4. Ditimbang piknometer yang berisi destilat
V.
HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
A. Data Percobaan
Hasil fermentasi yang sudah diperas
|
250 ml
|
Hasil mL fermentasi yang didestilasi
|
250 ml
|
Hasil destilasi atau destilat
|
36 ml
|
Destilat yang digunakan
|
25 mL
|
Berat piknometer kosong
|
20,57 gram
|
Berat piknometer kosong + Destilat
|
42,57 gram
|
B. Perhitungan
1.
Massa Destilat = 42,57 gram – 20,57 gram = 22
gram
2.
Massa jenis ethanol = massa destilat / volume destilat = 22 / 25 = 0.88 gr/ml
VI.
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini
dilakukan pemurnian bioethanol hasil fermentasi ketan hitam, dari data
percobaan dan perhitungan didapatkan hasil destilat sebanyak 36 mL, namun yang
digunakan untuk perhitungan hanya 25 ml dan ditaruh dalam piknometer.
Setelah dilakukan
perhitungan destilat, didapatkan massa jenis destilat 0,88 gr/mL, hasil ini
memastikan bahwa destilat mengandung etanol 70% (lihat table farmakope
pada dasar teori) dan memastikan bahwa proses destilasi air fermentasi
ketan hitam dapat memurnikan hingga 70%.
VII.
KESIMPULAN
-
Proses destilasi dari air fermentasi
ketan hitam dapat dimurnikan hingga 70%.
VIII.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Atnas, P.W. 1999. Kimia Fisik, jilid 1. Jakarta : Erlangga
-
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik, jilid 2. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar