Pemurnian Alkohol Dengan Prinsip Destilasi
Senin, 23 September 2013
TUJUAN
-
Mampu menghasilkan alkohol dengan konsentrasi
lebih tinggi melalui prinsip destilasi
-
Uji peralatan distilasi yang telah dirangkai untuk pemisahan dan pemurnian
Alkohol
DASAR TEORI
A.
Senyawa Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol;
dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena
memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan
metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan
dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol
dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol)
adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau
atom karbon lain.
Dua alkohol paling
sederhana adalah metanol
dan etanol
(nama umumnya metil
alkohol dan etil
alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:
H
H H
|
| |
H-C-O-H
H-C-C-O-H
|
| |
H
H H
metanol
etanol
Dalam peristilahan umum,
"alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol
dapat dibuat dari fermentasi buah
atau gandum
dengan ragi.
Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan
tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi
(obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak
digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk.
Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun
karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
B. Destilasi
Destilasi merupakan teknik pemisahan
yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari
masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi
terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap
pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka
perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin
(Gambar 15.7).
Proses destilasi diawali dengan
pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap.
Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin (perhatikan Gambar
15.7), proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding
(bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses
ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh
senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
ALAT DAN BAHAN
Alat
: Satu set peralatan destilasi yang telah dirangkai sendiri, penganggas air,
beaker glass, termometer, dan statif
Bahan
: Alkohol 10 %, es batu, dan air
PROSEDUR KERJA
Disiapkan
peralatan destilasi (pastikan tidak ada celah).
Diisi
beaker glass dengan aquades hingga penuh setengahnya.
Dimasukkan
Alkohol 10% ke dalam wadah botol, diletakkan botol ke dalam beaker glass yang
telah diisi air, panaskan.
Diukur
suhu dengan menggunakan termometer.
Dimasukkan
es batu pada kondensor.
Ditunggu
hingga alkohol menetes.
HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
Jumlah sampel : 70
ml
Hasil Destilat : 1
ml
Pada
praktikum kali ini, dilakukan pemurnian alkohol 10% dengan menggunakan prinsip
destilasi dengan tujuan untuk menghasilkan alkohol dengan konsentrasi yang
lebih tinggi. Prinsipnya adalah memisahkan cairan alkohol dengan air
berdasarkan perbedaan titik didih. Alat yang digunakan adalah alat destilasi
sederhana yang telah dirangkai. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
dihasilkan destilat sebanyak 1 ml.
Untuk
penentuan kadar alkohol hasil destilasi tidak diketahui karena hasil destilat
yang diperoleh hanya 1 ml, sehingga tidak dapat diketahui densitas larutannya.
Sehingga destilat diuji secara kualitatif untuk mengetahui ada tidaknya alkohol
didalam cairan hasil destilasi tersebut.
Pengujian dilakukan dengan cara menggunakan
selembar tisu yang kemudian dibasahi dengan cairan destilat yang didapat dari
hasil destilasi, setelah itu dinyalakan dengan api di tempat yang gelap.
Apabila cairan tersebut positif mengandung alkohol maka akan terlihat nyala api
berwarna putih pada tisu dalam tempat yang gelap. Berdasarkan hasil penelitian
tidak timbul nyala putih api yang dimaksud sehingga cairan yang dihasilkan
dianggap tidak mengandung alkohol. Hal ini disebabkan oleh alat destilasi
sederhana yang dibuat kurang memenuhi persyaratan. Uap dari alkohol
kembali menetes pada botol tempat dididihkannya alkohol 10%, sehingga uap yang
mengalir dan menetes pada botol penampung tidak maksimal. Proses
destilasi ditunjukkan pada gambar 1 dan 2.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
diketahui bahwa air hasil pemurnian
alkohol dengan prinsip destilasi sebanyak 70 ml, dengan hasil destilasi 1 ml dan kadar alkohol
0%.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Gambar 1. Alat destilastilasi
sederhana (tampak samping)
Gambar 2. Alat destilastilasi
sederhana (tampak depan)