Salam kimia!
Sebagai seorang kimiawan, melakukan pekerjaan di laboratorium merupakan hal
yang sudah biasa. Namun, sebelum kita terjun ke laboratorium, tentunya kita
harus memiliki pengetahuan mengenai sifat, kegunaan, bahaya dan cara
penanggulangan dari bahan-bahan kimia yang ada dilaboratorium. Hal ini, guna
menjamin keamanan dan keselamatan kita saat menggunakan bahan-bahan kimia
tersebut. Dengan mengetahuinya, kita dapat menghindari berbagai hal-hal yang
dapat membahayakan baik bagi diri sendiri, maupun bagi orang lain.
Berikut ini, kami akan
memberikan keterangan singkat beberapa bahan kimia yang sudah dirangkum dari berbagai
sumber.
1.
1,4 – phenylenediamine
1,4 – phenylenediamine berbentuk padatan dan berwarna abu-abu muda. Zat
ini memiliki rumus molekul C6H8N2
dan massa molar 108,14 g/mol. Mendidih pada 267 oC, melebur
pada 139 – 141 oC dan menyala pada 156oC. Biasanya
digunakan sebagai bahan kimia untuk sintesis.
~
Bahaya
Pada wadah, akan ada simbol
yang menunjukkan bahwa bahan ini beracun dan berbahaya bagi lingkungan.
Beracun apabila terhirup, jika terkena kulit dan tertelan. Dapat mengiritasi
mata, dan sensitisasi jika terkena kulit. Selain itu, sangat beracun untuk
organisme air, dan dapat menyebabkan efek merugikan jangka-panjang dalam
lingkungan air.
~
Penanggulangan bahaya
Setelah terkena kulit, segera cuci dengan sabun dan banyak air. Pakai
pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai. Jika terjadi kecelakaan maka
harus segera mendapatkan bantuan medis. Hindari pelepasan/tumpah ke lingkungan.
1,4 – phenylenediamine membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara
pada pemanasan terus menerus. Sehingga dalam penyimpanannya, harus dalam
keadaan tertutup sangat rapat dan kering. Juga simpan di tempat yang
berventilasi baik.
2.
1 – naphtanol
1 – naphtanol berbentuk padatan dan berwarna biru muda. Memiliki rumus
molekul C10H8O dan massa molar 144,17 g/mol.
Mendidih pada 288 oC, melebur pada 94 – 96 oC dan menyala
pada 125oC. Digunakan sebagai bahan kimia untuk sintesis
~
Bahaya
Simbol diatas menandakan bahwa bahan ini berbahaya jika terkena kulit dan
berbahaya jika tertelan. Mengiritasi sitem pernapasan dan kulit, serta risiko
cedera serius pada mata.
~
Penanggulangan bahaya
Jangan menghirup debu. Jika terkena mata, segera bilas dengan banyak air
dan dapatkan bantuan medis. Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan yang
sesuai.
1 – naphtanol harus tertutup sangat rapat dan kering dalam
penyimpanannya. Lindungi dari cahaya, karena peka terhadap cahaya dan air dan
dapat menyublim. Zat kimia ini dapat membentuk campuran yang dapat meledak
dengan udara pada pemanasan terus menerus.
3.
2 – naphtanol
2 – naphtanol berbentuk padatan putih dan memiliki rumus molekul C10H8O
dan massa molar 144,17 g/mol. Mendidih pada 249 oC, melebur
pada 121,6 oC dan menyala pada 153oC. Digunakan sebagai
bahan kimia untuk sintesis.
~
Bahaya
Pada label wadah tertera symbol :
Simbol diatas memiliki keterangan bahan ini berbahaya jika terhirup dan
tertelan, dan berbahaya untuk lingkungan karena sangat beracun bagi organisme
air.
Jangan sampai terkena kulit dan mata. Hindari pelepasan/tumpah ke lingkungan. Jangan membuang ke saluran
pembuangan. Penyimpanannya harus dalam
keadaan tertutup sangat rapat dan kering. Lindungi dari cahaya.
4.
2 – propanol
2 – propanol berbentuk cairan tidak berwarna dan bau seperti alkohol. Memiliki rumus molekul CH3CH(OH)CH3
dan massa molar 60,1 g/mol. Mendidih pada 82,4 oC, melebur
pada –89,5 oC dan menyala pada 12oC. Digunakan sebagai
sebagai pelarut dan bahan untuk sintesis.
~
Bahaya
Dua simbol diatas menunjukkan bahwa cairan dan uap bahan ini sangat mudah
terbakar, menyebabkan gangguan mata berat dan dapat menyebabkan rasa mengantuk
dan pusing.
~
Penanggulangan bahaya
Jaga agar wadah tertutup rapat. Jauhkan dari sumber api – dilarang
merokok. Jangan sampai terkena kulit dan mata. Jika terkena segera bilas dengan
banyak air dan dapatkan bantuan medis.
2 – propanol dapat membentuk campuran yang dapat meledak dengan dengan
udara pada suhu kamar. Perkembangan gas atau uap yang menyala yang berbahaya
dapat terjadi dalam kebakaran. Sehingga dalam menyimpannya, wadah harus
dijauhkan dari sumber api dan ditutup rapat ditempat yang kering dan
berventilisasi baik.
5.
Acetamid
Acetamid adalah cairan tidak berwarna yang
memiliki rumus molekul C2H5NO atau CH3CONH2
dengan Massa molar 59.07 gr.mol-1 dan memiliki Struktur kristal
trigonal. Densitas 1,159 g/cm³, Titik lebur 79-81°C/352-354K/174-178°F, Titik nyala 126°C/259°F, Titik didih 221,2°C/494K/430°F,
Kelarutan dalam air 2000 g.L-1, Kelarutan etanol 500 g.L-1
dan larut dalam kloroform.
~
Bahaya
Simbol diatas menandakan bahwa bahan ini berbahaya jika terkena kulit dan
berbahaya jika tertelan. Mengiritasi sitem pernapasan dan kulit, serta risiko
cedera serius pada mata.
~
Penanggulangan bahaya
Gunakan pakaian/ sarungtangan pelindung / pelindung mata/ muka.
Jika tertelan : Berkumur
Jika terpapar : Segera telponlah pusat racun atau
dokter.
Jika terkena mata : Bilas secara hati-hati
dengan air selama beberapa menit.
6.
Acetic (CH3COO-)
ASETAT atau ACETIC atau ETANOAT adalah sebuah anion/basa konjugasi, garam ataupun ester
dari asam asetat
Anion asetat, (C2H3O2)−,
adalah sebuah ion karboksilat dan merupakan
basa konjugasi dari asam asetat. Ion asetat dihasilkan dari deprotonasi asam
asetat
CH3COOH ⇌ CH3COO− + H+
7.
Acetic Acid Glasial 100% (C2H4O2 atau
CH3COOH)
Asam asetat murni (disebut asam asetat
glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku
16.7°C. Asam ini merupakan senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH
atau CH3CO2H.
Asam ini memiliki Massa molar 60.05 g/mol,
Densitas dan fase 1.049 g/cm3 pada cairan dan 1.266 g/cm3
pada padatan dengan Titik lebur 16.5°C dan Titik didih 118.1°C.
~
Bahaya
Simbol diatas menandakan bahwa cairan dan uap yang mudah terbakar
serta menyebabkan
luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang serius.
~
Penanggulangan bahaya.
Gunakan pakaian/ sarungtangan pelindung / pelindung mata/ muka.
Jika tertelan : Berkumur
Jika terpapar : Segera telponlah pusat
racun atau dokter.
Jika terkena mata : Bilas secara hati-hati
dengan air selama beberapa menit.
Asam Asetat Murni dapat membentuk campuran yang dapat meledak dengan
dengan udara pada suhu kamar. Perkembangan gas atau uap yang menyala yang
berbahaya dapat terjadi dalam kebakaran. Sehingga dalam menyimpannya, wadah
harus dijauhkan dari sumber api dan ditutup rapat ditempat yang kering dan
berventilisasi baik.
8.
Aceton
Aseton atau aceton juga dikenal sebagai
propanon, dimetil keton, 2-propanon, propan-2-on, dimetilformaldehida, dan
β-ketopropana, adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah
terbakar. Ia merupakan keton yang paling sederhana.
Aceton memiliki Rumus molekul CH3COCH3
dan Massa molar 58,08 g/mol dengan Densitas 0,79 g/cm³ (cair), Titik lebur −94,9
°C (178,2 K) dan Titik didih 56,53 °C (329,4 K).
~
Bahaya
Sangat mudah terbakar, berbahaya jika terhirup dan jika tertelan, pemaparan berulang bisa
menyebabkan kulit kering dan retak, uap dapat menyebabkan mengantuk atau
pening dan mengiritasi
mata dan sistem pernapasan.
Selain itu, limbah bahan
kimia yang telah digunakan harus dibuang sesuai dengan prosedur yang telah ada mengenai limbah. Diantaranya,
tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya, jangan dicampurkan dengan limbah
lain untuk menghindari adanya reaksi kimia. Pelepasan ke lingkungan harus
dihindarkan. Ada
beberapa bahan kimia yang membentuk campuran toksik di dalam air, meskipun
telah diencerkan. Pakai pakaian pelindung tubuh/wajah dan sarung tangan yang
sesuai. Patuhi peraturan yang telah ditegakkan
sangatlah penting. Ingat, keamanan dan keselamatan adalah hal utama.
Itu saja, semoga bermanfaat. terimaksih atas kunjungannya…
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Sumber : www.merck-chemicals.com
dan www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar